Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2012

KARTU HITAM, LEMBARAN HITAM BULUTANGKIS INDONESIA

Kalah dengan kepala tegak, begitu biasanya kita mengucapkan kata pelipur kekecewaan jika kalah dalam suatu pertandingan yang telah dilakukan dengan sepenuh daya upaya. Penghormatan akan tetap ada meski jauh dari penghormatan yang diterima  jika menang dengan heroik. Dan jika kalah atau dinyatakan kalah dengan cara di diskualifikasi karena mencederai ‘sportifitas’ yang diusung  tinggi-tinggi dalam olahraga, maka bersiaplah untuk menerima kecaman dan berbagai ucapan tak enak sampai semua bosan membicarakannya. Bahkan hal semacam itu tetap saja di catat dalam sejarah dan akan di ungkap dan dibicarakan lagi jika even dan atau kejadian semacam itu terjadi lagi. Greysia Polii dan Meliana Jauhari tentu menjadi orang yang paling menyesali kejadian itu. “Kami dilatih oleh senior-senior yang sudah punya pengalaman mendunia, kami siap untuk kalah. Namun kami tidak siap dituduh curang” ujar Meiliana mengekspresikan bentuk kekecewaanya atas kejadian ini. Kekecewaan itu tentu juga dirasa...

KARISMA

Solehan Djayim. Karisma sering sering dijadikan seseorang atau sekelompok orang untuk menarik simpati untuk berkumpul dan berserikat untuk memperolah tujuan-tujuan yang bersama-sama di susun untuk kepentingan mereka. Karisma seorang yang kuat sanggup membuat ucapan dan tingkah lakunya dipercayai dan ditiru layaknya nabi di sebuah agama. Seseorang yang sanggup menyusupkan karisma kepada orang atau sekelompok orang, sering membuat orang itu menjadi tunduk dan ‘terhipnotis’ menurut segala apa yang diucapkan oleh orang yang mempunyai karisma tersebut. Kata-katanya menjadi sebuah ajaran baru, di kembangbiakan dan disangkut pautkan dengan teori-teori lain. Kata-kata yang mungkin keluar tanpa dipikirkan dan keluar spontanitas, bisa saja diingat-ingat dan dicatat untuk kemudian dibukukan yang di kemudian hari bisa menjadi referensi bagi para pengikutnya. Segala tingkahnya bisa menjadi tren dan bisa saja dianggap sebagai pola laku yang harus ditiru dan terus ditiru. Bahkan, jika si empun...

PERBEDAAN

Solehan Djayim Sebuah perbedaan itu suatu hal yang sangat lazim di dunia. Bermilyar orang yang hidup di dunia, tak ada satupun dua orang yang sama persis satu sama lain. Selera setiap orang juga berbeda-beda. Dari selera bermusik, cara bersikap, berkarya dalam menulis, berbeda dalam memandang sebuah karya seni, berbeda dalam menfsirkan sebuah cerita. Semua perbedaan itu tidak jadi masalah dan berjalan beriringan saling melengkapi, saling memaklumi dan tak dipersoalkan sebagai hal yang perlu diseragmkan agar tak terjadi perbedaan. Karena perbedaan semacam itu suatu yang alami dan tak ada orang atau kelompok tertentu yang perlu mempersoalkan. Media massa yang biasanya gencar mengangkat sebuah perbedaan agar menjadi berita hangat, kontroversi dan ramai, dalam perbedaan semacam ini tak ada yang ‘layak jual’. Ini sebuah keadan yang tak mampu membakar hati, meskipun dikemas dengan cara apapun. Perbedaan warna kulit sering menjadi isu yang sensitif. Orang berkulit hitam, kebanyakan ...