Menyempatkan waktu untuk menonton Piala Dunia Spanyol vs
Rusia menjadi sebuah kekecewaan. Bukan karena Spanyaol kalah oleh Rusia. Justru
kekalahan Spanyol dari Rusia-lah yang membuat saya girang. Dan yang membuat
saya kecewa, karena gaya permainan Spanyol yang seperti sangat bangga bisa
menguasi bola dengan lama seperti tanpa ada keinginan untuk menyerang dan
membikin gol. Bola dioper dari pemain belakang ke pemain belakang, ke tengah
sedikit ke belakang lagi. Begitu terus menerus. Saat pemain-pemain Rusia
mencoba menge-pressure segera boal dikirim ke belakang. Seperti main
kucing-kucingan saat pemanasan atau latihan. Kalau begitu terus, kapan bikin
golnya?
Meski persepakbolaan dunia banyak tertuju pada liga di
Spanyol dengan klub-klub raksasa yang mampu menggaji pemiannya milyaran per
minggu, tetapi dengan penampilan pada babak 16 besar Piala Dunia 2018 melawan Rusia
yang sangat tidak enak ditonton itu, saya menjadi sangat berharap Spanyol kalah
dan masuk kotak sesegera mungkin. Dan alhamdulillah, harapan saya terkabul,
Spanyol tersingkir oleh Rusia lewat adu pinalti setelah melalu babak
perpanjangan waktu skor masih 1 – 1.
Sepakbola yang menarik itu jika di lapangan terjadi
permainan yang cepat, operan-operan yang jitu, akurat dan cerdas berkeputusan.
Penguasaan bola dengan prosentase tinggi dengan tidak ada niatan untuk
menyerang, pasti membosankan. Jika cara sepak bola seperti ini, ndilalah
menang, sepakbola bisa ditinggalkan oleh penonton dan beralih ke olahraga lain
yang lebih menarik. Mengherankan, negara yang liga sepakbolanya sangat baik dan
menjadi salah satu liga terbaik di dunia, ketika pemain lokalnya bermain atas
nama negara, tak terasa menghibur dan tak menarik untuk ditonton.
Kecerdasan pemain dalam mengambil keputusan yang cepat,
tepat, cerdas menjadi tontonan yang menarik dalam sepakbola. Aksi dribling
bola, kontrol bola, cara melindungi bola, umpan zonasi, pergerakan tanpa bola
yang memecah konsentrasi lawan, membaca kekuatan lawan dan memanfaatkan setiap
momen untuk mengalirkan bola dalam proses membuat gol, itulah yang dinikmati
dalam permainan sepakbola. Bahkan cara mengolah dan mempermainkan emosi lawan
pun menjadi bagian yang bisa dinikmati dalam sepakbola. Jika itu hampir hilang
dalam permainan sepakbola, seperti cara bermainnya tim Spanyol, kita akan
banyak kehilangan momen-moen seperti itu.
Gol yang indah dari seorang penyerang dengan segala operan
atau assist yang brilian menjadi keasyikan tersendiri untuk dinikmati.
Penyelamtan gemilang seorang kiper pun tak kalah menariknya untuk dinikmati.
Jika sebuah tim sepakbola sangat berhati-hati dalam proses pembuatan gol dan
seperti sangat takut kehilangan bola sehingga sering dioper ke belakang demi
untuk mengamankan bola dari rebutan lawan, ini akan menjadi tontonan yang
menjemukan.
Beruntunglah bagi penggemar sepakbola, karena kemudian
disuguhi permainan setelah, Spanyol vs Rusia, yang lebih menarik dan menghibur.
Kroasia Vs Denmark, Brasil vs Meksiko, Belgia vs Jepang, Swedia vs Swiss, dan
kolombia vs Inggris di babak 16 besar dan Prancis vs Uruguay dan Brasil vs Belgia.
Semua menarik dan enak ditonton.
Jumlah gol yang banyak dengan keterkejutan-keterkejutan dalam
proses gol dan keterkejutan skor, menjadi menarik untuk diikuti sampai detik
terakhir. Sepakbola yang menyenangkan untuk ditonton itu, sepak bola yang
saling menyerang, bukan hanya lomba penguasaan bola di lapangan “tanpa ada
usaha” untuk menyerang menciptakan gol.
07072018