Label

Rabu, 21 Desember 2022

SEMUA MENUJU SURGA

Saya asumsikan surga adalah tempat semua kebahagian ada dan tersedia semua yang mendukung terciptanya kebahagiaan. Semua manusia yang normal, punya keinginan untuk hidup bahagia, karena hakikatnya, tujuan akhir manusia adalah mencapai kebahagiaan. Cara memperoleh bahagia itu yang seringkali berbenturan dengan kehidupan orang lain, fisik ataupun psikis. Karena rasa bahagia itu berbeda setiap individu.

Jika dalam memperoleh kebahagiaan, seseorang membuat orang lain tidak nyaman atau bahkan membahayakan orang lain, ini akan menumbuhkan benturan yang saling mempertahankan ego masing-masing. Maka diperlukan ruang sendiri-sendiri untuk tidak saling berbenturan supaya dalam memperoleh kebahagiaan tidak merampas kebahagiaan orang lain. Ruang-ruang ini harus disepakati bersama dan ada garis demarkasi yang tidak boleh dilanggar.

Membuat kesepakatan batas-batas garis demarkasi agar tidak saling bersinggungan, bisa menjadi titik awal perebutan ruang yang menjadi sebuah konflik yang terus menerus mencari kesepakatan yang terus menerus tak sepakat. Membuat orang lain mengerti pada posisi kita dan mengalah untuk kenyamanan kita dengan segala argumen yang dikemukakan, menjadi sebuah kesulitan jika permintaan kita mengganggu kenyamannya dan demikian juga sebaliknya. Perbedaan akan membuat ketidaknyamanan jika apa yang mereka anggap benar ternyata berseberangan dan menyinggung kenyamanan pihak lain.

Banyak orang yang mempunyai hobby yang bisa membuat orang lain di sekitar, merasa terganggu, merasa  merusak apa yang ingin di jaga atau membuat orang lain tidak nyaman. Ketidak sinkronan ini seperti ketidakmungkinan untuk saling berdekatan atau jalan bareng dalam satu kegiatan, dalam ruang dan waktu yang sama. Akan menjadi sebuah ketersinggungan lagi jika egonya saling dipertahankan dan ditunjukkan untuk membela atau menyerang. Merasa hobbynya terusik yang menyebabkan kebahagiaannya hilang, jiwa bertahannya menggugah untuk menyerang. Kebebasan cara memperoleh kebahagian menjadi terbentur dengan kebahagiaan orang lain sehingga satu sama lain merasa tidak mendapatkan kebahagiaan secara utuh. Selamanya akan terjadi seperti itu, saling menjaga perasaan dan berusaha untuk saling menghargai meski kadang harus menahan ketidaksukaan yang membuat rasa bahagia berkurang.

Sangat berbeda kondisinya jika cara memperoleh kebahagiaan bagi seseorang atau sekelompok orang dengan cara menyingkirkan dengan paksa orang-orang di sekitarnya atau di wilayah ‘kekuasaannya’. Akan dengan mudah terjadi pertempuran dan masing-masing orang atau kelompok,  menunjukkan rasa patriotsimenya karena ber-patriotisme juga sebuah kebanggaan dan juga kebahagiaan. Dalam skala besar menjadi timbul perang dengan tujuan utama menguasai kelompok lain dan menguasai kelompok lain adalah sebuah kebahagiaan.

Ketersinggungan antar orang atau kelompok dalam memperoleh kebahagiaan akan terus ada. Bahkan jika lagunya John Lennon, Imagine, terwujud pun.

Djayim, 23:40, 20.12.2022

Sabtu, 08 Oktober 2022

MEMBIAYAI PENASARAN

Rasa penasaran telah membawa umat manusia berada pada suatu masa yang tak terpikirkan oleh manusia sebelumnya dalam masa waktu tertentu. Keingintahuan itu yang kemudian manusia mencari berbagai macam cara untuk tahu dengan segala sebab musababnya. Kadang hanya ingin sekedar tahu dan merasakan, atau ingin tahu untuk juga meniru dan menemukan sensasi baru, atau ingin tahu kejadian lanjutan jika terpenuhi rasa penasaran tahap awal dan berlanjut tahap berikutnya, atau ingin tahu jika di sekarang di buat begini apa yang akan terjadi di kemudian hari.

Berbagai eksperimen dilakukan. Bahkan berdalih untuk kelanjutan kehidupan manusia di masa depan dengan mencari wahana baru untuk manusia berkehidupan dan beranak pinak selain di planet bumi. Benarkah ada yang benar-benar pure peduli akan kehidupan umat manusia pada 1.000 tahun yang akan datang? Atau sekedar mencari sensasi sekaligus membayar rasa penasaran? Apakah kehidupan manusia yang sekarang ini, ribuan tahun yang lalu dianggap mustahil?

100 tahun yang lalu sepertinya tidak ada orang yang mengira kalau arus informasi dengan berbagai media seperti sekarang ini. Tahun 80an, nonton tivi hitam putih pun sebuah hiburan istimewa yang kita selalu terkagum-kagum dengan gambar bergerak yang barengi suara. Di pedesaan, hanya ada satu dua yang punya dan itu akan menunjukkan status sosial yang tinggi. Awal tahun 2000an, handphone mulai popular menggantikan pesawat telepon dengan jaringan kabel. Dengan kemampuan yang minim dibanding dengan handphone sekarang, harganya membuat tidak semua orang mampu membeli dan membiayai. Rasa penasaran terus memprovokasi manusia untuk terus menciptakan sesuatu yang baru dan bisa dijangkau oleh banyak orang. Kaum bisnis memanfaatkan sesuatu yang baru supaya dapat menghasilkan uang dan sebagian uang keuntungannya diinvestasikan untuk membiayai rasa penasaran manusia dengan disiasati supaya menghasilkan uang. Begitu seterusnya.

Coba telusuri lagi di google, berapa biaya wisata antariksa dan siapa saja orang super kaya yang sudah merasakan dan berapa orang yang sudah mengantri untuk sekedar ingin memenuhi rasa penasaran terbang keluar angkasa diluar angkasa yang biasa. Jika sempat, hitung biaya per detiknya. Ada lagi membiayai rasa penasaran untuk menemukan atau membuat alat baru untuk mempermudah pola kehidupan manusia yang ujung-ujungnya supaya mendapatkan uang lebih banyak lagi jika alat baru tersebut diproduksi. Alat baru untuk memanjakan manusia terus diciptakan. Manusia menuju kearah dimana semua akan melayani hanya dengan memencet tombol atau simbol-simbol atau dengan suara untuk menggerakan mesin sesuai keinginan manusia supaya semua kebutuhannya terlayani.

Rasa penasaran akan terus ‘menggerakkan’ manusia menuju sesuatu yang sekarang dianggap mustahil menjadi sesuatu yang biasa di masa yang akan datang, entah hitungan satuan waktu yang ke berapa. Mengeluarkan banyak biaya hanya untuk sesuatu yang menurut orang lain sangat tidak perlu. Berwisata ke suatu tempat dengan biaya mahal, itu hanya untuk memenuhi hasrat ingin melihat dan merasakan karena dipengaruhi oleh orang lain lewat media komunikasi yang semakin mudah di akses dan terus menerus merayu. Bagi orang yang setiap hari hidup di situ, segala yang dianggap keindahan bagi orang yang baru datang, adalah sesuatu yang biasa saja dan membosankan. Begitu juga arus barang melewati laut dan udara dari suatu tempat ke tempat lain yang berbeda budaya dan negara untuk memenuhi rasa penasaran orang di lain tempat, yang sebenarnya tanpa barang baru pun manusia dapat hidup dan beranak pinak.

Membiayai rasa penasaran itu mahal, dan manusia tanpa rasa penasaran akan stagnan dan datar.

08102022 05:57

Kamis, 21 Juli 2022

BANGKRUT

Pemerintah Sri Lanka menyatakan negaranya bangkrut, Presiden Sri Lanka, Gotabaya Rajapaksa pun dikabarkan mundur dari jabatannya, pada Jum’at 15/7/2022. Saya kira yang bisa bangkrut itu sebuah perusahaan yang harus membayar karyawannya. Bangkrut karena nggak bisa lagi memberi upah karyawannya dan tanggungan lain yang berbentuk uang. Dan karyawannya belum tentu bangkrut karena akan ada lagi sumber penghasilan lain yang bisa membuat bertahan hidup. Bangkrut ditautkan dengan ketidak-bisaan mempertahankan keberlanjutan sebuah organisasi dengan normal dengan standar tertentu yang disepakati. Dan, negara yang tidak bisa menjalankan roda organisasi pemerintahan untuk memenuhi kebutuhan rakyatnya dinyatakan bangkrut. Negaranya bangkrut, tetapi rakyatnya secara individu tidak semuanya bangkrut. Masih banyak cara untuk bertahan hidup.

Bangkrut itu karena kebutuhan yang tak tercukupi. Sedangkan kebutuhan itu bisa diatur sesuai dengan keadaan. Jika seseorang mampu mengendalikan keinginan dan lebih mementingkan kebutuhan yang diperlukan untuk bertahan hidup, bangkrut bisa dihindari. Itu jika hanya individu. Dan jika semua individu hanya mementingkan sekedar untuk bertahan hidup, sebenarnya manusia hanya butuh makan, tempat bernaung dan sedikit pakaian. Keinginan dan rasa kebagiaanlah yang membuat manusia menciptakan begitu banyak alat yang kemudian membuat semua orang dibikin repot oleh iklan-iklan.

Dahulu, menurut sejarah manusia, nenek moyang manusia adalah sekelompok pemburu pengumpul (Sapiens, Yuval Noah Harari). Mereka memburu hewan dan tumbuhan, dikumpulkan untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya dalam jangka waktu tertentu, kemudian berburu lagi untuk dimakan dan dikumpulkan sebagai persediaan. Jika manusia mencari kebutuhan hidup hanya sekedar untuk bertahan hidup dan beranak pinak, tak sebegitu banyak peralatan yang ada seperti sekarang untuk memenuhi kebutuhan keinginan manusia. Makanan dan obat-obatan sudah ada disediakan oleh alam. Bahkan jika hanya sekedar untuk bertahan hidup dan beregenerasi, pindah tempat sedikit saja, akan menemukan bahan baru untuk hidup. Di banyak suku pedalaman, masih berkehidupan dengan cara tradisional dan menjaga adat istiadat nenek moyangnya. Manusia modern yang merasa lebih pintar dan maju, menganggap mereka tertinggal peradaban. Dan dalam sebuah alur siklus, manusia modern sekarang akan dianggap kuno oleh generasi manusia berikutnya.

Rasa penasaran dan keinginan manusia itulah kemudian lambat laun merubah cara hidup dan gaya hidup. Berbagai macam alat dan perangkat diciptakan untuk mempermudah dan mempercepat keinginan manusia terpenuhi. Hal-hal yang sebelumnya tidak perlu pun berangsur menjadi kebutuhan wajib. Pabrik-pabrik didirikan memproduksi alat-alat bantu untuk manusia dan banyak orang yang tergantung pada kelangsungan pabrik tersebut. Jika hasil produksi pabrik tidak ada yang beli dan tidak dapat menghasilkan uang, karyawan akan tidak dapat gaji dan tidak dapat membeli kebutuhan hidupnya. Sampai kemudian, jika pun punya uang tapi tidak ada barang yang bisa dibeli untuk keperluan hidupnya, ia akan mencari cara baru untuk mendapatkan sesuatu yang bisa dimakan. Maka manusia akan menjadi pemburu, pengumpul dan bercocok tanam lagi. Meski bercocok tanam dan tidak nomaden itulah awal mula manusia mengembangkan teknologi yang terus merambat menjadi seperti sekarang ini.

Jadi, bangkrut itu karena ketergantungan pada pihak luar yang memenuhi kebutuhan untuk hidup yang macamnya terus bertambah. Jika manusia tidak butuh pesawat angkutan, bahan bakar minyak  bukan sebuah permasalahan jika tak ada. Jika tak ada televisi, smartphone dan internet, rasa penasaran manusia untuk melihat dan menikmati tempat-tempat wisata tidak seperti sekarang ini. Jika manusia tidak butuh lampu penerang di malam hari dan berbagai peralatan elektronik seperti sekarang ini, listrik bukan menjadi hal penting untuk kebutuhan manusia.

Semua perlu keberlanjutan untuk hidup dan saling ketergantungan. Iklan-iklan bermunculan untuk mengeruk uang dan jika tidak sesuai perhitungan pendapatan, produsen bangkrut. Jika semua yang ada di dunia bangkrut, manusia akan kembali menjadi pemburu dan pengumpul lagi. Hidup berdampingan dengan alam yang alami.

Jika sebuah negara bangkrut dan menyatakan diri tidak lagi menjadi sebuah negara, kemudian rakyatnya hidup hanya sekedar bertahan hidup dengan mencari kebahagiaan dengan cara mereka sendiri, kehidupan akan terus berjalan sesuai dengan kemampuan beradaptasi dengan alam. Ketergantungan terhadap kelompok lain akan menipis dan alam menjadi sumber makanan untuk keberlangsungan hidup.

20:13 17.07.2022