Label

Sabtu, 08 Oktober 2022

MEMBIAYAI PENASARAN

Rasa penasaran telah membawa umat manusia berada pada suatu masa yang tak terpikirkan oleh manusia sebelumnya dalam masa waktu tertentu. Keingintahuan itu yang kemudian manusia mencari berbagai macam cara untuk tahu dengan segala sebab musababnya. Kadang hanya ingin sekedar tahu dan merasakan, atau ingin tahu untuk juga meniru dan menemukan sensasi baru, atau ingin tahu kejadian lanjutan jika terpenuhi rasa penasaran tahap awal dan berlanjut tahap berikutnya, atau ingin tahu jika di sekarang di buat begini apa yang akan terjadi di kemudian hari.

Berbagai eksperimen dilakukan. Bahkan berdalih untuk kelanjutan kehidupan manusia di masa depan dengan mencari wahana baru untuk manusia berkehidupan dan beranak pinak selain di planet bumi. Benarkah ada yang benar-benar pure peduli akan kehidupan umat manusia pada 1.000 tahun yang akan datang? Atau sekedar mencari sensasi sekaligus membayar rasa penasaran? Apakah kehidupan manusia yang sekarang ini, ribuan tahun yang lalu dianggap mustahil?

100 tahun yang lalu sepertinya tidak ada orang yang mengira kalau arus informasi dengan berbagai media seperti sekarang ini. Tahun 80an, nonton tivi hitam putih pun sebuah hiburan istimewa yang kita selalu terkagum-kagum dengan gambar bergerak yang barengi suara. Di pedesaan, hanya ada satu dua yang punya dan itu akan menunjukkan status sosial yang tinggi. Awal tahun 2000an, handphone mulai popular menggantikan pesawat telepon dengan jaringan kabel. Dengan kemampuan yang minim dibanding dengan handphone sekarang, harganya membuat tidak semua orang mampu membeli dan membiayai. Rasa penasaran terus memprovokasi manusia untuk terus menciptakan sesuatu yang baru dan bisa dijangkau oleh banyak orang. Kaum bisnis memanfaatkan sesuatu yang baru supaya dapat menghasilkan uang dan sebagian uang keuntungannya diinvestasikan untuk membiayai rasa penasaran manusia dengan disiasati supaya menghasilkan uang. Begitu seterusnya.

Coba telusuri lagi di google, berapa biaya wisata antariksa dan siapa saja orang super kaya yang sudah merasakan dan berapa orang yang sudah mengantri untuk sekedar ingin memenuhi rasa penasaran terbang keluar angkasa diluar angkasa yang biasa. Jika sempat, hitung biaya per detiknya. Ada lagi membiayai rasa penasaran untuk menemukan atau membuat alat baru untuk mempermudah pola kehidupan manusia yang ujung-ujungnya supaya mendapatkan uang lebih banyak lagi jika alat baru tersebut diproduksi. Alat baru untuk memanjakan manusia terus diciptakan. Manusia menuju kearah dimana semua akan melayani hanya dengan memencet tombol atau simbol-simbol atau dengan suara untuk menggerakan mesin sesuai keinginan manusia supaya semua kebutuhannya terlayani.

Rasa penasaran akan terus ‘menggerakkan’ manusia menuju sesuatu yang sekarang dianggap mustahil menjadi sesuatu yang biasa di masa yang akan datang, entah hitungan satuan waktu yang ke berapa. Mengeluarkan banyak biaya hanya untuk sesuatu yang menurut orang lain sangat tidak perlu. Berwisata ke suatu tempat dengan biaya mahal, itu hanya untuk memenuhi hasrat ingin melihat dan merasakan karena dipengaruhi oleh orang lain lewat media komunikasi yang semakin mudah di akses dan terus menerus merayu. Bagi orang yang setiap hari hidup di situ, segala yang dianggap keindahan bagi orang yang baru datang, adalah sesuatu yang biasa saja dan membosankan. Begitu juga arus barang melewati laut dan udara dari suatu tempat ke tempat lain yang berbeda budaya dan negara untuk memenuhi rasa penasaran orang di lain tempat, yang sebenarnya tanpa barang baru pun manusia dapat hidup dan beranak pinak.

Membiayai rasa penasaran itu mahal, dan manusia tanpa rasa penasaran akan stagnan dan datar.

08102022 05:57

1 komentar: