Label

Rabu, 26 Agustus 2020

POSTING PENGINGAT DIRI

 “Pernah baca postingan di medsos berlabel pengingat diri?”

“Sering.”

“Bagaimana?”

“Agak heran juga. Judulnya pengingat diri, kenapa orang lain dikasih tau.”

“Apanya yang heran?”

“Menurut saya, pengingat diri itu nggak perlu di share ke grup atau medsos. Itu menurut saya. Lha wong pengingat diri kenapa merasa perlu orang lain perlu tahu. Kadang tampak sok tahu, sok bijak juga; ‘jangan begini, jangan begitu, mari begini mari begitu, mari ikhlas nggak usah ria, mari saling menjaga hati, dsb. Kalau memang pengingat diri beneran, simpan saja di HPnya sendiri, atau di tulis di tembok atau tulis di kertas, ditempelkan di tembok.”

“Dan, itu masalah buat kamu?”

“Nggak juga si… Cuma, rasanya ada orang tertentu yang lagi diserang dan bersembunyi pada dinding ‘pengingat diri’. Menurut saya seperti munafik gitu. Kalau mau nyerang atau nyrempet, ngomong aja langsung, DM, japri gitu lho… Kalau posting pengingat diri kan bisa banyak orang yang merasa tersinggung, orang-orang yang pernah berhungan dengannya menjadi tak enak, menduga-duga. Coba,… Apa mungkin pengingat diri yang di posting di medsos hanya khusus untuk dirinya sendiri? Tanpa ada tujuan nyrempet dan membidik seseorang. Meski kemungkinan selalu ada, tapi apa mungkin?”

“Dan, itu masalah buat kamu?”

“Nggak juga si… Cuma gimana gitu. Rasanya nggak sreg banget.”

”Kalau nggak sreg, ngapain kamu baca. Kamu tertarik? Apa kamu bacanya karena merasa tidak sreg jadi pengin baca? Ngapain juga kamu ngurusi postingan orang lain jika bikin kamu tidak nyaman karena tidak sreg?”

“Meski baca sekilas kadang pengin tahu juga..dan, langsung curiga, postingan itu tujuannya membidik seseorang…

itu sarkasme, sarkastis….

juga hipokrit..”

 

“Lho, ngapain juga kamu ngurusi postingan orang lain?”

“lho, ngapain juga kamu tadi nanya postingan pengingat diri?”

“Serasa sarkastis dan hipokrit.”

22:15.260820

Selasa, 25 Agustus 2020

MAFIA

 Mendengar atau membaca kata mafia, kita disodorkan pada sebuah suasana tentang kejahatan yang saling keterkaitan satu sama lain, saling mendukung dan menyimpan kerahasiaan. Menurut KBBI, mafia berarti perkumpulan rahasia yang bergerak di bidang kejahatan ( kriminal ). Sebuah arti yang bisa dikembangkan luas dan subyektif. Atau, bisa saja diartikan segala sesuatu persekongkolan lebih dari dua orang untuk tujuan tertentu dengan saling menutupi segala kejadian yang melanggar segala tata aturan yang disengaja dan direncanakan. Semua yang terlibat dalam permafiaan, menyadari resiko yang mungkin timbul jika alur kejadian tidak sesuai dengan yang direncanakan. Meski mereka sadar tentang resiko yang bisa muncul tak terduga, yang terlibat didalamnya seperti masuk jebakan yang kita tidak bisa melepasnya. Kemungkinan resiko yang muncul sebanding lurus dengan pelanggaran yang dilakukan. Semakin besar kasus dalam permafiaan, menjadi semakin besar resiko yang kemungkinan muncul dengan jangka waktu yang tak terdeteksi.

Permafiaan itu bukan hanya tertuju pada hal-hal besar dengan biaya atau hasil besar seperti mafia narkoba, mafia hukum, mafia proyek dsb, tetapi mencakup juga hal-hal kecil yang menyimpang dari seharusnya seperti; mencari jalan belakang, mengelabui untuk melompati antrian dalam sebuah urusan birokrasi dan hal lain yang tak lewat prosedur yang telah ditetapkan.

Ada saja urusan yang membuat kita cenderung atau mau tidak mau harus berbuat sesuatu dengan cara menyimpang, sedikit atau pun besar, disadari atau tidak disadari, untuk menyelesaikan hal-hal duniawi. Jika sudah terjebak, melepasnya untuk tidak mau masuk pada lingkaran mafia menjadi ‘seperti’ lari dari permasalahan layaknya orang kalah sebelum bertanding. Padahal memilih untuk tidak masuk pun adalah sebuah pilihan yang tentu dengan bersiap untuk tak sakit hati jika kalah dengan yang melakukan permafiaan. Sisi baiknya akan lebih bangga jika ternyata hasilnya menang atau setidaknya sama dengan cara jalan kejujuran.

Bila kita masuk pada area perebutan kekuasaan ( politik ), diakui atau tidak diakui, kita masuk pada kawasan permafiaan dengan segala macam intrik dan jebakan. Setiap tingkah laku, pembicaraan dan sikap menjadi bahan untuk menyerang dan siap diserang oleh lawan atau pun kawan. Pun demikian jika masuk dalam area perebutan rejeki. Segala macam permainan permafiaan siap hadir dengan hal dan waktu yang tak terduga.

Ada kemungkinan tersingkir dalam permainan lingkaran permafiaan, dan kemungkinan itu tersadari dengan siap menerimanya. Memilih menjadi bersikap jujur dengan resiko di-mafia-i orang lain dan siap menerima rasa sakit hati jika tak bisa bersikap ikhlas. Akan lebih nyaman lagi jika bisa bersikap ikhlas dan tidak memerlukan berpikir apa-apa dan siapa yang telah mencuringinya. Ini hal berat yang tidak semua orang mudah untuk menjalaninya dan dengan sadar memilih jalan ini. Perlu kesiapan hati yang lapang dan pikiran yang jernih dan legawa. Ini pilihan bijak jika ingin menikmati ketentraman hati.

05:13.19062020

TERTAWA.

Pernah melihat orang tertawa sampai terpingkal-pingkal sampai berguling-guling? Pernah melihat atau mendengar orang tertawa padahal menurut kita sebagai hal yang biasa dan tidak lucu? Tertawa Sinis? Tertawa menertawai?

Tertawa itu lahir karena sesuatu yang di dengar atau di lihat tak terduga dari apa yang dipikirkan. Ada daya kejut tersebab apa yang didengar atau dilihat tidak seperti kebanyakan yang terjadi sehingga memunculkan kegelian dalam pikiran, maka lahirlah tawa sebagai ekspresi tubuh. Itu tertawa yang lahir karena sebuah kelucuan yang disengaja dan direncanakan ataupun kelucuan yang tiba-tiba hadir tak terduga. Keberbedaan sangka menjadikan terkejut pikir yang menjadikan tertawa.

Bagi sebagian orang, sebuah kelucuan bisa dianggap tidak lucu, sebagian yang lain bisa menganggap sangat lucu. Latar belakang budaya, wawasan, perspektif ilmu, daya tangkap pikir, berpengaruh terhadap sebuah kelucuan yang hadir. Dalam pertunjukan lawak atau stand up komedi, sebuah kelucuan dibangun dan ditata sedemikian rupa supaya penonton terseret arus dan masuk pada hal-hal yang tak terduga sehingga melahirkan ekspresi tawa.

Dalam sebuah ceramah pengajian atau ceramah keilmuan, misalnya, kelucuan kerap ditampilkan oleh si pembicara agar lebih segar, menarik , tidak membosankan dan peserta menjadi tertarik untuk terus mengikuti. Ada kalanya sesuatu yang tidak lucu, ada peserta yang tertawa karena sesuatu yang disampaikan tidak seperti yang diketahuinya dan menganggap yang baru didengarnya sebuah kelucuan. Bagi orang yang berpengetahuan dan berwawasan luas, tertawa tersebut menunjukkan ketidaktahuan yang dipertunjukkan dengan tidak sadar.

Meskipun tertawa identik dengan kegembiraan, tapi tidak sepenuhnya benar. Ada tertawa-tertawa lain tak identik dengan kegembiraan. Tertawa menghibur diri adalah tertawa yang dipaksakan untuk meredam rasa duka. Tertawa menertawai seseorang adalah melepas dendam dan mengejek seseorang yang ditertawai. Tertawa basa basi adalah tertawa yang memaksakan diri untuk tertawa pada sebuah kelucuan yang menurutnya tidak lucu yang dihadirkan seseorang pada acara ramah tamah. Tertawa sendirian terus menerus tanpa sebab bisa di kategorikan gila.

Kecerdasan pikir seseorang terhadap sebuah penyampaian yang lucu, berbeda satu sama lain, sehingga kadang ada yang orang tertawanya telat ( terlambat ) pada kelucuan yang sama di waktu yang sama. Latar belakang wawasan dan keilmuan juga ikut mempengaruhi. Ada sebuah kata gurauan pada orang yang tertawanya telat, karena: telat mikir, bijaksana dan budek (tuli). Telat mikir, seperti yang disampaikan diatas. Bijaksana, karena sebelum tertawa ia berpikir tentang akibat tertawanya mbok ada yang tersinggung atau sesuatu hal yang tidak perlu ditertawakan. Budek, tertawanya hanya supaya kelihatan mengikuti.

Sebuah tawa bisa mengakibatkan orang lain tersinggung. Tersinggung agama, tersinggung sosial, tersinggung keyakinan, tersinggung kebanggaan, tersinggung harga diri. Menjaga supaya tidak ada ketersinggungan itu membuat seseorang bertahan diri untuk tidak tertawa pada sebuah kasus kelucuan. Ini sebuah keputusan bijak untuk tidak tertawa dan menempatkan tawa pada porsinya.

Tertawa itu (sebagian besar) sebuah ekspresi kegembiraan. Ada sebagian tulisan yang menyampaikan, tertawa bisa memperpanjang umur seseorang. Maka, tertawalah untuk berbahagia bersama dengan tidak menimbulkan ketersinggungan pada sekitar.

06:03.25.08.2020