Label

Minggu, 17 November 2024

INDONESIA vs JEPANG 0 : 4


Mengharap Indonesia menang dari Jepang dalam pertandingan kualifikasi Piala Dunia zona Asia group C, sepertinya sebuah mimpi yang harus mengesampingkan kemampuan pemain-pemain Jepang yang sudah tujuh kali ikut masuk dalam ajang Piala Dunia. Piala Dunia bidang sepak bola. Kita seperti sudah yakin arahnya, jika menyebut piala dunia pasti tentang olah raga sepak bola. Berbondong-bondonglah para pendukung Timnas. Mereka berharap, semangatnya para penonton bisa menular kepada para pemain yang berlaga di lapangan. Teriak-teriakan mereka bisa merasuk dalam jiwa para pemain sehingga muncul kekuatan baru yang bisa menghancurkan kekuatan Jepang. Berharap bisa menjadi pemain ke dua belas yang lebih dari dua puluh dua pemain yang sedang bermain. 

Bola memang bundar, dan bola itu bundar yang sering menjadi sebutan bisa saja terjadi hal-hal yang di luar dugaan. Di luar perhitungan statistik dan catatan kemampuan para pemain. Banyak faktor yang untuk memperoleh kemenangan dari sebuah pertanding sepakbola. Faktor-faktor itu diramu sehingga menjadi saling mendukung untuk sebuah kemenangan. Ramuan kekuatan dan strategi dalam pertandingan bisa kalah oleh sebuah keberuntungan yang tak terduga. Keberuntungan itulah yang sering disambungkan dengan istilah bola itu bundar.

Di pertandingan tanggal 15 Nopember 2024, Indonesia membawa ‘bola itu bindar’ untuk melawan Jepang. Para pemain Jepang yang banyak bermain di liga Eropa dan sering bergabung bersama-sama dalam pertandingan, melawan tim Indonesia yang masih belum match karena beberapa pemain masih baru masuk tim dari proses naturalisasi, menjadi tak terbendung meski main di kandang Indonesia. Semangat yang tinggi dan pantang menyerah menjadi tambahan bagi Jepang untuk meraup kemenangan. Dan empat gol tanpa balas sepertinya bukan hasil dari ekstra kerja keras. Mereka membuktikan dominasinya di Asia dan kesiapan masuk piala dunia sudah disusun dengan baik. Jepang bertengger di puncak klasemen dan Indonesia terpuruk di dasar klasemen. Menyedihkan bagi para pecinta sepak bola, meski masih ada opsi peluang untuk lolos.

Indonesia Usia Muda.

Jika menonton para pemain Indonesia dibawah usia 20, kita sepertinya punya harapan besar. Dari jamannya Evan Dimas sampai sekarang pun, Indonesia masih baik di tingkat Asia. Tapi, entah kenapa ketika masuk tim senior, kehebatan mereka ketika masih remaja tidak terbawa. Seperti ada tangga  pemisah yang membuat kehebatannya hilang dan hilang terlalu dini. Mereka juga pasti menyadari, tapi kesadarannya tak cukup untuk menjadi tetap hebat. Atau bisa jadi masa keemasan pemain kita saat dibawah usia dua puluhtahun sedangkan masa emas pemain negara lain ketika sudah diatas usia duapuluh tahun. Atau para pemain kita sudah merasa cukup penghasilan dengan bermain di liga Indonesia sehingga malas untuk terus menerus berlatuh mengasah kemampuan. Berlatih terus menerus yang membosankan.

Dulu, saya orang yang tidak setuju dengan naturalisasi pemain sepakbola. Meski mereka masih ada darah Indonesia, sepertinya lebih bangga jika kita menang dengan para pemain lokal produk dari Indonesia sendiri. Tetapi harapan-harapan untuk memperolah kemenangan dan mnejuarai sebuah even pertandingan, berakhir dengan kecewa. Sampai kemudian saya menjadi setuju dengan naturalisasi pemain dan hasilnya cukup menggembirakan meskipun belum memuaskan. Saya berharap dengan adanya pemain naturalisasi, para pemain asli Indonesia menjadi semangat untuk meningkatkan kemampuannya sehingg bisa bersaing menjadi pilhan mewakili Indonesia.

Harapan selalu ada. Semangat Jepang bisa menjadi contoh untuk dipelajari dan dikembangkan di negara kita dengan landasan budaya dan semangat pantang-menyerahnya Indonesia. Jepang adalah negara yang pernah hancur dan kemudian berjingkat bangun segera bangkit menjadi negara maju yang masih terus menjaga tradisi nenek moyang. Dan dengan karakter semangatnya kita, suatu saat nanti Indonesia akan bisa mengalahkan Jepang di kandangnya lebih dari 4 : 0

Sepakbola Indonesia akan menjadi maju yang akan menjadi lawan berat negara manapun jika benar-benar mempersiapkan seluruh potensi menjadi pemain sepakbola yang berkarakter baik, penuh semangat, pantang menyerah dan ingin selalu menjadi terbaik.

Kenapa perbincangan harus sepakbola?

djayim, 22:48 17.11.2024