Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2013

SUMPAH

Saat aku bermain badminton kok yang jatuh didepanku yang aku ragu apakah itu mengenai garis atau keluar, aku menjadi tak segera menjawab ketika di tanya lawan main apakah masuk atau tidak. Demi untuk kemenangan, seharusnya aku mengatakan Kok itu keluar. Tapi kemudian saat lawan mainku dengan main-main menyumpahku, aku jadi ragu untuk menjawab yang tegas untuk meyakinkannya. Karena bagiku, sebuah ucapan yang disebut sumpah, tak sekedar berbicara untuk meyakinkan pihak lain agar tidak ragu untuk mempercayainya. Sumpah itu menjadi berkaitan dengan tanggungjawab saya terhadap Tuhan dan hati nurani. Padahal, sumpah itu tak membawa dampak apa-apa terhadap kehidupan saya atau lawan main saya. Dan jika aku mengataka dengan tegas agar lawan mainku tak ragu, juga tak tak pengaruh banyak, paling hanya akan terjadi selisih satu poin. Itu bukan sebuah masal a h besar. Dan kenapa aku menjadi begitu ragu untuk mengatakan Kok itu keluar tidak menyentuh garis. Saya malah berpikir mendingan mengalah...