Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2016

curang

Siapa yang tak senang jika memperoleh kemenangan. Bisa menggungguli orang lain, bisa mengalahkan dan membuktikan kalau kita lebih superior dari orang sekitar atau dari siapapun. Perasaan bahagia atau senang  yang timbul dan muncul saat menjadi pemenang di bidang apapun adalah manusiawi. Perjuangan dan pengorbanan untuk mendapatkan perasaan itu berbeda-beda pada setiap keadaan dan situasi. Perjuangan untuk memenangkan sebuah pertandingan besar, seperti tinju, balap motor, balap mobil, sepak bola, atau perlombaan atletik tentu sangat berbeda dengan perjuangan untuk memperoleh kebahagiaan dari sekedar bersendau gurau atau canda ringan tak tentu arah di warung kopi. Kemenangan adalah sebuah cita-cita. Semua orang punya cita-cita, dan tidak semua orang memperoleh apa yang dicita-citakan. Ada yang gagal, ada yang kalah. Ada yang menerima kekalahan dengan lapang dada, ada yang tidak bisa menerima kekalahan dengan biasa-biasa saja. Ada juga yang menerima kekalahan dengan memendam dend...

'toleransi'

Toleransi bisa diartikan, pemaafan, keterbukaan, penerimaan, pengertian, tenggang rasa. Saat sekolah di SD dulu, atau di SMP saat mengikuti penataran P4 ( Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila ) kami sering diberi pengertian tentang toleransi dan contoh berperilaku toleransi. Kemudian berkembanglah arti toleransi di kepala setiap orang menurut penafsiran yang berbeda-beda yang dipengaruhi oleh pola pikir, wawasan, lingkungan bertempat tinggal, tokoh idola, agama, kepercayaan dan keyakinan.  Penekanan untuk bertoleransi karena perbedaan perilaku setiap orang dalam bersikap dan berreaksi dalam menghadapi setiap kejadian berbeda dalam berbagai situasi. Maka jika seseorang berbuat sesuatu dan menganggap perbuatannya masih ditoleransi oleh orang lain, sedangkan orang yang menjadi obyek toleransi, merasa orang tersebut tidak bertoleransi, akan terjadi gesekan emosi. Dan bila gesekan emosi itu sama-sama di pupuk amarah, bisa jadi terjadi sebuah kekerasan dalam mempertahankan ego...