hati-hati
“Hati-hati, jalan berlubang, sedang dalam penanganan.” Bila kita menempuh perjalanan, sering kita menjumpai tulisan di pinggir jalan ber-background kuning. Banner berukuran sekira 60 cm x 50 cm itu setia dan tak malu, selalu di pinggir jalan yang rusak. Ya, karena peringatan itu berbentuk benda mati yang tak punya rasa. Mau di tempatkan di jalan rusak parah dan tak pernah di perbaiki pun, jika tak ada yang memindahnya, ia akan tetap ada di situ sampai tiang penyangganya rapuh dan terinjak kendaraan. Memang di beberapa tempat ada perbaikan, tepatnya penambalan jalan yang berlubang-lubang, (menjadi viral; jeglongan sewu’). Terasa sebentar lima sampai tujuh hari, perjalanan agak lancar dan nyaman, kerusakan dan lubang-lubang kembali menganga. Bahkan lubang itu menjadi bertambah lebar karean waktu penambalan ada aktivitas pembuangan material sekitar lubang aspal yang akan di tambal. Dan ketika tambalan itu terkelupas, makin parahlah jalan berlubang-berlubang itu. Menjadi tim...