Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2024

BETERNAK KEKUASAAN

Gambar
Kekuasaan itu mengasyikkan, nikmat dan candu. Memanfaatkan kekuasaan yang sudah diperolehnya menjadi keasyikan tersendiri. Keasyikan yang terus berubah setiap saat dan setiap kesempatan. Keasyikan yang didamba semua orang pemburu kekuasaan. Jika kekuasaan tak mempunyai keasyikan, tak ada orang yang mau berburu dan berebut kekuasaan. Ia candu yang bisa melupakan segalanya. Melupakan norma-norma di sekitarnya. Mempertahankan, memanfaatkan kekuasaan dan memperoleh kemenangan menjadi menjadi keasyikan yang terus menerus dinikmati. Menjadi hobi. Sebuah kesenangan tak begitu saja di tinggalkan, tak akan di buang. Jika memperolehnya dengan susah payah dan berdarah-darah, kenapa harus mudah melepaskannya demi apapun alasannya. Tak peduli alasan tentang kebaikan-kebaikan yang disarankan para pengamat dan para penonton. Mereka juga ingin berkuasa, ingin kekuasaan berada ditangannya. Mempertahankan kekuasaan juga sebuah keasyikan. Memperolehnya juga mengasyikan. Dua-duanya bisa berjalan bersa...

KOTAK KOSONG

Gambar
kotak kosong Menyodorkan satu pasangan calon, seperti memberi pilihan “paksaan”. Jika kau tak memilih calon tunggal, akan banyak biaya dan waktu yang terbuang bila kotak kosong yang menang. Demokratis kah? Tergantung dari perspektif mana menjawab pertanyaan itu. Kotak kosong juga pilihan. Memilih kotak kosong tidak menyalahi aturan, suaranya sah. Mengkampanyekan kotak kosong juga tidak menyalahi aturan yang ada. Hanya saja yang mengkampanyekan kotak kosong harus siap dengan hukuman sosial terutama dari pendukung pasangan calon yang ada (bukan kotak kosong). Dan hukuman sosial semacam itu rasanya akan lebih berat dan tebal dibanding saat pilkada ada lawannya. Meski pada dunia politik, saling menghujat menjadi hal lumrah dan tak bisa dihindari. Saling curiga, sengaja curiga, mengarahkan orang lain untuk tidak berpandangan yang baik pada lawannya terus ditebarkan sampai batas waktu ditentukan pemenangnya. Kenapa calon tunggal? Bukankah banyak sekali di wilayah itu orang yang berpotens...

DRAMA POLITIK

Gambar
Selalu ada drama politik dalam kompetisi perebutan kekuasaan. Siapa yang menyebutnya drama dalam kejadian politik, mereka pasti terlibat secara emosi pada apa yang disebutnya drama. Disebut drama karena tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Seolah kejadian yang diharapkan adalah yang terbaik bagi negara dan semua rakyatnya. Seolah, jika para penguasa bertindak seperti pendapatnya, negara akan lebih baik dari sekarang. Siapa yang menyebut drama politik? Mereka yang kaget atas perilaku politikus yang di luar prediksinya. Mereka berpikir, para politikus semua harus berperilaku dalam koridor yang sesuai dengan pemikirannya. Mengapa harus kaget dengan perilaku politikus? Bagi mereka yang mendukung para ‘pembuat’ tidak akan kaget dan menyebut tindakan itu sebagai manuver cantik politik. Perubahan arah keputusan dalam politik sebuah hal yang sangat lumrah. Memilih kawan dan lawan bisa berubah-rubah sesuai dengan prediksi dan tafsir masing-masing politikus untuk memperoleh keuntungan da...

MENCEDERAI DEMOKRASI

Gambar
  Demokrasi cedera? Cedera itu jika berbentuk fisik. Demokrasi itu sebuah sistem dalam bernegara yang saat ini dianggap paling baik dalam bernegara. Paling baik bagi Negara Indonesia, atau bagi para pendukung demokrasi. Jika kemudian ada ungkapan mencederai demokrasi, itu artinya demokrasi menjadi tidak normal karena ada sesuatu tindakan yang membuat demokrasi cedera. Normalnya demokrasi itu kayak apa si? Jika semua pelaku politik dan rakyat berlaku jujur, baik dan sesuai aturan yang telah disepakati bersama dalam perebutan kekuasaan dan pemanfaatan kekuasaan, mungkin itu yang disebut demokrasi yang sesuai dengan pengusung demokrasi. Teori demokrasi itu pasti baik, karena dibikin oleh orang yang sadar dan waras dalam kondisi tidak berkepentingan dengan kekuasaan, dengan berangan-angan bahwa kekuasaan itu sebagai amanah yang harus dijalankan dengan baik tanpa memanfaatkan kekuasaan untuk kepentingan pribadi, keluarga dan golongannya. Dalam perebutan kekuasaan di dunia demokras...