MENJELANG MENYAMBUT MAGHRIB
soleh djayim. Air sungai yang mengalir hampir selalu keruh, tak begitu deras, tak juga tenang, tapi sering mengalir deras seperti banjir bandang pada saat waktu yang tak terduga, meskipun ketika tak musim penghujan. Tak tahu kenapa dan tak juga banyak orang ingin tahu. Di bawah jembatan, agak di samping, seorang kakek hampir setiap hari di situ memancing. Di bawah pohon Kersen yang kulit batangnya sudah tampak tua dan banyak luka, Ia menggantungkan peralatan dan bekal memancing. Selalu tak lupa membawa buku. Sekira dua puluh kilo meter, aliran air akan sampai pada muara untuk berbaur dengan lautan luas dengan ombak yang selalu bergulung-gulung setiap waktu. Berbagai jenis, bentuk dan macam joran tertata di tas khusus yang boleh dikata setiap hari berganti-ganti. Berganti tas, berganti joran, berganti gulungan senar, berganti warna dan jenis senar, berganti sarung tangan, bergati pancing, berganti umpan, juga topi yang selalu dikenakan. Tak ada habisnya persediaan yang dibawa....