Postingan

Menampilkan postingan dari 2024

INDONESIA vs JEPANG 0 : 4

Gambar
Mengharap Indonesia menang dari Jepang dalam pertandingan kualifikasi Piala Dunia zona Asia group C, sepertinya sebuah mimpi yang harus mengesampingkan kemampuan pemain-pemain Jepang yang sudah tujuh kali ikut masuk dalam ajang Piala Dunia. Piala Dunia bidang sepak bola. Kita seperti sudah yakin arahnya, jika menyebut piala dunia pasti tentang olah raga sepak bola. Berbondong-bondonglah para pendukung Timnas. Mereka berharap, semangatnya para penonton bisa menular kepada para pemain yang berlaga di lapangan. Teriak-teriakan mereka bisa merasuk dalam jiwa para pemain sehingga muncul kekuatan baru yang bisa menghancurkan kekuatan Jepang. Berharap bisa menjadi pemain ke dua belas yang lebih dari dua puluh dua pemain yang sedang bermain.  Bola memang bundar, dan bola itu bundar yang sering menjadi sebutan bisa saja terjadi hal-hal yang di luar dugaan. Di luar perhitungan statistik dan catatan kemampuan para pemain. Banyak faktor yang untuk memperoleh kemenangan dari sebuah pertanding...

BETERNAK KEKUASAAN

Gambar
Kekuasaan itu mengasyikkan, nikmat dan candu. Memanfaatkan kekuasaan yang sudah diperolehnya menjadi keasyikan tersendiri. Keasyikan yang terus berubah setiap saat dan setiap kesempatan. Keasyikan yang didamba semua orang pemburu kekuasaan. Jika kekuasaan tak mempunyai keasyikan, tak ada orang yang mau berburu dan berebut kekuasaan. Ia candu yang bisa melupakan segalanya. Melupakan norma-norma di sekitarnya. Mempertahankan, memanfaatkan kekuasaan dan memperoleh kemenangan menjadi menjadi keasyikan yang terus menerus dinikmati. Menjadi hobi. Sebuah kesenangan tak begitu saja di tinggalkan, tak akan di buang. Jika memperolehnya dengan susah payah dan berdarah-darah, kenapa harus mudah melepaskannya demi apapun alasannya. Tak peduli alasan tentang kebaikan-kebaikan yang disarankan para pengamat dan para penonton. Mereka juga ingin berkuasa, ingin kekuasaan berada ditangannya. Mempertahankan kekuasaan juga sebuah keasyikan. Memperolehnya juga mengasyikan. Dua-duanya bisa berjalan bersa...

KOTAK KOSONG

Gambar
kotak kosong Menyodorkan satu pasangan calon, seperti memberi pilihan “paksaan”. Jika kau tak memilih calon tunggal, akan banyak biaya dan waktu yang terbuang bila kotak kosong yang menang. Demokratis kah? Tergantung dari perspektif mana menjawab pertanyaan itu. Kotak kosong juga pilihan. Memilih kotak kosong tidak menyalahi aturan, suaranya sah. Mengkampanyekan kotak kosong juga tidak menyalahi aturan yang ada. Hanya saja yang mengkampanyekan kotak kosong harus siap dengan hukuman sosial terutama dari pendukung pasangan calon yang ada (bukan kotak kosong). Dan hukuman sosial semacam itu rasanya akan lebih berat dan tebal dibanding saat pilkada ada lawannya. Meski pada dunia politik, saling menghujat menjadi hal lumrah dan tak bisa dihindari. Saling curiga, sengaja curiga, mengarahkan orang lain untuk tidak berpandangan yang baik pada lawannya terus ditebarkan sampai batas waktu ditentukan pemenangnya. Kenapa calon tunggal? Bukankah banyak sekali di wilayah itu orang yang berpotens...

DRAMA POLITIK

Gambar
Selalu ada drama politik dalam kompetisi perebutan kekuasaan. Siapa yang menyebutnya drama dalam kejadian politik, mereka pasti terlibat secara emosi pada apa yang disebutnya drama. Disebut drama karena tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Seolah kejadian yang diharapkan adalah yang terbaik bagi negara dan semua rakyatnya. Seolah, jika para penguasa bertindak seperti pendapatnya, negara akan lebih baik dari sekarang. Siapa yang menyebut drama politik? Mereka yang kaget atas perilaku politikus yang di luar prediksinya. Mereka berpikir, para politikus semua harus berperilaku dalam koridor yang sesuai dengan pemikirannya. Mengapa harus kaget dengan perilaku politikus? Bagi mereka yang mendukung para ‘pembuat’ tidak akan kaget dan menyebut tindakan itu sebagai manuver cantik politik. Perubahan arah keputusan dalam politik sebuah hal yang sangat lumrah. Memilih kawan dan lawan bisa berubah-rubah sesuai dengan prediksi dan tafsir masing-masing politikus untuk memperoleh keuntungan da...

MENCEDERAI DEMOKRASI

Gambar
  Demokrasi cedera? Cedera itu jika berbentuk fisik. Demokrasi itu sebuah sistem dalam bernegara yang saat ini dianggap paling baik dalam bernegara. Paling baik bagi Negara Indonesia, atau bagi para pendukung demokrasi. Jika kemudian ada ungkapan mencederai demokrasi, itu artinya demokrasi menjadi tidak normal karena ada sesuatu tindakan yang membuat demokrasi cedera. Normalnya demokrasi itu kayak apa si? Jika semua pelaku politik dan rakyat berlaku jujur, baik dan sesuai aturan yang telah disepakati bersama dalam perebutan kekuasaan dan pemanfaatan kekuasaan, mungkin itu yang disebut demokrasi yang sesuai dengan pengusung demokrasi. Teori demokrasi itu pasti baik, karena dibikin oleh orang yang sadar dan waras dalam kondisi tidak berkepentingan dengan kekuasaan, dengan berangan-angan bahwa kekuasaan itu sebagai amanah yang harus dijalankan dengan baik tanpa memanfaatkan kekuasaan untuk kepentingan pribadi, keluarga dan golongannya. Dalam perebutan kekuasaan di dunia demokras...

MUNGKIN DIA DULU GAGAH

masih bertatap mata galak, liar. dia berharap begitu. dan yang nampak keredupan, tak ada sinar dari bola mata yang dijalangkan. langkahnya bergoyang, limbung menahan beban badan yang kurus mengering. di keramian perempatan jalan ketika pagi, dia berdiri, mengatur lalu lalang kendaraan. kadang tangannya mengepal diacungkan. dia bangga, para pengendara berpelan lajunya, “mereka takut aku,” pikirnya. batuknya yang mengguncang punggung disembunyikan dengan bereteriak dan serak tak tuntas. ibu-ibu yang lewat, “apa nggak ada keluarganya? dibiarkan kakek itu terhuyung-huyung di tengah perempatan jalan.” anak-naka smp mentertawai. mengeraskan suaranya ketika kakek itu membentak. ketika menyemburkan ludah yang lengket di bibir. dia masih terasa gagah. merasa berpengaruh. merasa ditakuti. usia dan waktu telah menggerogoti. dia tak merasa itu. langkahnya ditegapkan. tapi limbung dan terhuyung. sudah tua, dan tak merasa. tangannya masih ingin menggenggam, tapi jemarinya sudah kaku da...

LANGIT-LANGIT BERGANTI WARNA

Gambar
  Sudah lama sekali aku tak mendengar namaku dipanggil. Bahkan seperti lupa siapa namaku. Tak ada yang mengenalku. Semua serba tak tentu. Makan sedapatnya tak tentu, tidur dimana mata mengantuk. Berhenti selelah kaki melangkah. Nomaden, berganti-ganti jalan yang dilewati, berganti-ganti langit yang memayungi, berganti wajah tertemui. Semua tak peduli. Semua tak mengerti dan tak mau mengerti. Suara-suara asing silih berganti membawa hati dan pikiran ke alam yang tak dimengerti. Tak ada rasa jemu, tak ada rasa senang. Datar dan biasa-biasa saja. Mengalir seperti air di sebuah sungai besar ketika kemarau. Berjalan seperti angin dini hari yang lambat, dingin menusuk seluruh persendian. Belantara alam dengan segala fasilitas manusia yang terus menerus bertambah, terus menerus beragam. Selalu bising namun lengang di telingaku, selalu ramai lalu lalang tapi sepi di mataku yang kosong dimasuki sinar yang berpendar-pendar bergonta-ganti warna. Ini sudah menjelang subuh atau masih dini h...