Sekira satu setengah bulan lalu, bertemu anak anjing itu.
Di sekitaran sebuah gubuk di
pinggir hutan.
Usianya belum dua bulan.
Menggemaskan.
Ada enam ekor dengan warna
berbeda, ada dua yang warna hitam.
Ekornya selalu digerakkan kanan
kiri. Berlari lucu saat dipanggil.
Moncongnya tersenyum-senyum sambil
terus berlatih menggonggong.
Bulu-bulunya halus mengkilap, tak
ada kutu tak ada kudis.
Dan bertemu lagi. Masih ada enam
dengan warna yang sama.
Sudah agak besar. Matanya berkedap
kedip, memelas.
Tatapannya matanya sayu. entah apa
yang diinginkan.
Entah apa yang dipikirkan.
Seperti berharap yang berat
diungkapkan.
Sesama teman, saling berdesak.
Berebut didepan.
Tak ada yang menggonggong, hanya
menguik agak sedikit keras.
Hanya sekedar disapa, mereka sudah
berjingkrak, menggemaskan.
Tak diberi sesuatu apapun, karena
pasti berebut, bertarung, bertaruh.
“tenang, duduklah. Kulit dan warna
kalian mengkilap.”
Mereka berjingkrak berputar-putar,
seperti bernyanyi-nyanyi kecil.
Ditinggalnya pergi. Hanya melambaikan
tangan.
Mereka masih bernyanyi-nyanyi. Mengibaskan
ekor kanan kiri meliuk liuk.
21112025

Tidak ada komentar:
Posting Komentar