Label

Sabtu, 12 Januari 2013

sinyal baik bagi koruptor


Sebuah headline koran tentang Angelina Patricia Pinkan Sondakh, mengabarkan kalo angie tidak dimiskinkan atas perbuatannya yang dinyatakan bersalah oleh Majelis Hakim Tipikor Jakarta dan hanya menjatuhkan hukuman 4,5 tahun penjara.  Dan harta yang berkisar 32 milyar Rupiah yang diduga hasil korupsi, selamat tidak lepas dari genggangan Angie. KPK menyatakan kecewa, tentu rakyat Indonesia yang benci korupsi juga kecewa. Aku ingin biasa-biasa saja. Ingin tidak merasa kecewa dan ingin tidak merasa kecewa. Ini karena terlalu banyak kekecewaan yang ternyata kekecewaan itu tak berarti apa-apa, tak berpengaruh apa-apa pada yang saya atau kami harapkan. Jadi kecewa begitu luar biasa pun, para pembuat kecewa tetap berusaha untuk mencari keuntungan pribadi.

Sebagai mantan Putri Indonesia tentu Angie punya wajah cantik, pintar dan punya keunggulan lain dibanding dengan wanita yang belum atau tidak pernah jadi Putri Indonesia. Entah pemikiran apa yang membuat Ia berkeputusan untuk mencari penghasilan lain yang jelas haram dan ditentang oleh rakyat Indonesia. Mungkin Dia kira akan berhasil menutupi perbuatannya sampai mati. Atau barangkali rasa malunya hilang. Atau bisa saja karena Ia mengerti atau sedikitnya tahu banyak orang yang melakukan itu dan menikmati hasil korupsinya dengan nyaman dan lebih banyak yang selamat ketimbang yang terjerat hukum. Pergaulan memang bisa saja memberi inspirasi untuk melakukan hal-hal yang dilakukan oleh orang yang dikenalnya. Ditambah lagi kesempatan, wewenang dan kekuasaan yang memberikan peluang. Jika itu semua datang pada hati yang tak teguh iman dan pikiran tak baik, maka jalan untuk mengambil yang bukan miliknya akan ditata agar semua bisa lancar. Semua yang berkaitan berkesinambungan diatur, maka lancarlah semua urusan untuk mengalirkan uang pada tangannya. Tentu dengan jalan licik dan sembunyi-sembunyi karena perbuatan itu bertentangan dengan hukum juga bertentangan dengan hati nurani rakyat Indonesia. 

Tak bisa diprediksi secara pasti seberapa besar akibat buruk yang ditimbulkan dengan perbuatan Angie (juga para koruptor lain). Yang pasti sebuah atau bahkan beberapa kerugian negara yang menyangkut begitu banyak rakyat. Dan jika mereka tidak berbuat curang tentu sebuah keuntungan bagi negara. Sering orang dengan sadar berbuat curang demi keuntungan pribadi jika kemungkinan buruk terhadap dirinya dari berbuat curang kecil atau bisa dihindari, atau jika pun terjerat hanya hukuman yang bisa dikatakan ringan. Seperti juga mereka yang melakukan korupsi, semua kemungkinan terjerat hukum dipelajari dan dibikin sekenario untuk tidak terendus oleh hukum. Kadang tupai juga terjatuh saat melompat, seperti itulah mereka, tidak semua bisa selamat.

Banyak orang yang perpendapat beri hukuman mati bagi para koruptor yang terbukti bersalah seperti di negeri tirai bambu China, yang sangat gencar dan bersemangat memerangi korupsi. Tapi banyak juga pihak yang tidak setuju dengan hukuman mati bagi koruptor dengan alasan HAM, bertentangan dengan Pancasila atau bertentangan dengan hak hidup bagi semua orang. Menurut mereka, hukuman mati tidak signifikan mengurangi Tindak Pidana Korupsi dan tidak juga signifikan membuat efek jera. Seperti juga dicontohkan di China yang belum juga mengurangi korupsi secara drastis. Hukuman mati memang tidak akan membuat efek jera bagi koruptor jika human mati itu telah diekseskusi, karena Ia telah mati. Yang terpenting adalah membuat efek jera yang hebat kepada para calon potensial yang berniat melakukan korupsi.  Jika hukuman bagi mereka yang telah terbukti bersalah ditimbang-timbang lebih menguntungkan, tentu itu akan membuat tindakan melakukan korupsi terus bertambah banyak. 

Dengan hanya kena hukuman 4,5 tahun penjara dan harta yang diduga hasil korupsi masih menjadi haknya, tentu itu sebuah keuntungan bagi Angie. Dengan banyak uang bisa saja nanti Ia bermain-main agar bisa mendapat fasilitas lebih di penjara seperti yang sering kita mendengar beritanya tentang para milyarder yang bisa mendapat fasilitas VIP. Ditambah lagi Ia bisa mendapatkan grasi. Rasanya dengan hukuman yang ditimpakan pada Angie, banyak orang yang gambling melakukan korupsi, toh nanti setelah lepas bisa hidup dengan uang hasil korupsi dan bisa buka usaha lain.

Harta sebanyak 32 milyar Rupiah menurut kami bukan harta yang sedikit. Itu hanya harta yang dinyatakan terbukti, bisa saja ada harta-harta lain yang tidak terendus dan lolos dari pembuktian hukum dunia. Jika dibandingkan dengan penghasilan seorang yang menjadi TKI di luar negeri, uang sebanyak itu tak mungkin didapat walaupun ia harus bekerja seumur hidup di luar negeri. Mungkin perlu lebih dari 300an TKI untuk menghasilkan uang sebanyak itu dalam satu kontrak kerja. Dan Angie hanya perlu menjalani kurungan penjara kurang dari 4,5 tahun. Itu penilaian uang dari kacamata kami yang memandang uang sebanyak itu begitu banyak, entah bagi ereka para kaum The Have.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar