Saya sering merasa
kesal jika membuka web di laptop atau pc yang memakai OS Windows. Ketika saya
klik atau saya buka di tab baru selalu diarahkan ke situs belanjaan. Juga
selalu di tutupi oleh iklan yang saya sama sekali tak ingin melihatnya. Otomatis
saya close dan buka lagi, tapi selalu muncul begitu. Sudah berulang kali mencoba
setting browser atau uninstall program yang dengan pe-denya masuk lewat jalur
internet dan tanpa sepengetahuan memasangkan diri. Tapi hanya sebentar dan
kembali muncul maslah dalam berselancar di dunia maya. Tool jebakan juga sering
mengantar saya pada situs game atau situs belanjaan yang tidak sedang
diperlukan. Bahkan simbol close (X) dan tulisan close pun kalau di klik akan
langsung mengarahkan pada laman yang tak di tuju.
Saat browsing pada
laptop atau pc yang memakai OS Windows, seolah bayak sekali aplikasi yang
menjengkelkan masuk dan susah untuk di usir. Malware hampir ada dan bersembunyi
di setiap tempat yang kita sering tak menduganya. Lain halnya jika kita
browsing dengan OS android jika di HP atau pakai Ubuntu jika di PC. Dengan aplikasi
android atau Ubuntu, jika pun ada iklan, bisa di close dan tidak langsung
mengarahkan pada situs yang tak diundang. Yang bikin malware mungkin orang yang
ingin barang bikinannya dilihat dan dan diminati orang tapi dengan cara
menyusup dan tak perlu bayar ruang iklan. Atau sekedar iseng untuk membobol ‘ketahanan’
sistem operasi. Dan hal yang tak bisa kita hindari saat masuk dalam dunia maya
adalah banyak sekali orang yang berkepentingan, orang yang iseng, orang yang berperang
dalam dagang, orang yang berlomba menjatuhkan lawan, orang yang bereksperimen, orang
yang berkepentingan dengan idealismenya.
Semua punya kepentingan
terhadap uang pada jaringan informasi dan komunikasi. Membuat sebuah situs
berita, tentu perlu biaya yang tidak sedikit untuk membiayainya dan untuk tetap
eksis dalam persaingan kejam di dunia media. Media baca, seperti koran, tabloid
dan majalah yang kita bisa memilih iklan apa yang perlu kita lihat, sudah
semakin terasa ribet. Perasaan ribet ini karena muncul media baru, smart phone,
tab, laptop dan sejenisnya, yang dala satu wadah bisa menyimpan jutaan
informasi. Dan pembiayaan dari semua informasi dan berita pada teknologi
digital itu sebagian besar dari iklan.
Para produsen
berlomba-lomba menjual barang produksinya untuk membiayai seluruh kegiatannya
agar tetap eksis, karyawannya sejahtera, perusahaan selalu untung dan semakin
bertambah besar. Pengenalan produk pada calon pembeli inilah yang harus
dibiayai oleh produsen. Produsen barang atau jasa meminta jasa pada produsen
berita dan informasi untuk mengenalkan produknya. Produsen jasa berita dan
informasi akan bangkrut jika tidak ada produsen barang atau jasa yang membiayai
kegiatannya dengan memasang iklan. Harganya tentu ada kesepatan antara kedua
belah pihak. Semakin besar, terkenal, terpercaya, sebuah perusahaan media
massa, sewa ruang iklan akan semakin mahal.
Sebuah situs terkenal
semacam detik.com, tribunnews.com, kompas.com, babe, yang menawarkan dan
memasang aplikasinya di google play, biaya sewa ruang iklannya tentu berbeda
dengan sebuah website atau blog yang viewer tidak banyak. Jumlah pemirsa
menjadi pertimbangan bagi pemasang iklan dalam memilih media yang akan di sewa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar