Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2012

ganti angka tahun

Akhir tahun 2012 Sama saja menurutku setiap akhir tahun. Setelah tanggal 31 Desember, tentu akan berlanjut ke 1 Januari tahun berikutnya. Tak ada yang istimewa. Begitu banyak orang yang menanamkan image pada dirinya, bahwa tahun baru adalah moment yang istimewa. Dan image yang telah tertanam itu kemudian menjadi beban. Beban yang ditimbulkan dengan tidak sadar terus menerus dipelahara dalam benak yang kemudian menjadi budaya. Mengistimewakan moment seperti mengadakan pembiaran hal-hal yang tidak biasa menjadi hal yang perlu dianggap wajar dan dianggap perlu diadakan pembiaran. Segala macam bunyi-bunyian; dari yang bisa dinikmati sampai segala bebunyian yang sebenarnya sangat membikin tidak nyaman di kuping. Terompet berteriak membelah langit memekakan telinga. Entah simbol apa. Mungkin saja pelepasan kegelisahan, mungkin saja sebuah ungkapan kegembiraan telah lolos melewati satu tahun, mungkin saja sebuah ungkapan ketakutan menjelang hari yang sebutan tahunnya berbeda meski seben...

Djayim menjelang siang

20 desember 2012 Jam setengah sembilan pagi. Matahari bebas menumpahkan sinarnya yang datang diagonal. Bayangan Palem Merah, Pohon Mangga yang sering rantingnya mengering kemudian patah, Pohon Alpukat yang untuk kedua kalinya berbuah dengan daun penuh kepompong dari ulat khas daunnya, pohon Sadang mini, Pohon Serut yang aku seting menjadi payung pohon dan menjadi tempat singgah burung pipit, Pohon Matoa yang entah kapan akan memulai berbuah, Pohon Duku yang masih menyisakan pangpung selepas kemarau panjang, Pohon Teh yang aku biarkan tumbuh alami, Ficus di dalam pot semen, Pohon Kamal di pot yang kubiarkan akarnya menjalar ke tanah, Pohon Sirisida tempat menempel anggrek alam, Pohon Kelengkeng yang baru berumur satu tahun dan sedang belajar berbuah, Pohon Murbai yang saat buahnya sudah matang anak-anak suka memetiknya, pohon Pakis Aji yang batangnya baru setinggi semeter, Pohon Melati yang masih menyisakan setangkai bunganya, Pohon Kembang Mawar merah yang hampir setiap pucuk...

do'a

19 Des 2012 Aku selalu berdo’a. berharap.  Semua orang yang percaya adanya Tuhan pasti pernah berdo’a. Do’a dipanjatkan agar keinginan yang dicita-citakan tercapai. Berharap agar Tuhan dengan kuasanya membantu segala keinginan si pemohon. Kadang do’a juga sering sebagai bentuk keluh kesah tentang segala hal yang tak terpenuhi secara duniawi. Berharap ada kekuatan dan kekuasaan lain yang dilimpahkan dari Yang Maha Kuasa. Setiap individu mempunyai kepentingan masing-masing. Maka do’a yang dipanjatkan pun berbeda terkait dengan harapan yang ingin diwujudkan di masa yang akan datang. Atau juga berharap segala apa yang telah terjadi dapat menyokong keberhasilan. Tanpa disadari, kadang do’a berbenturan dengan kepentingan dan keinginan orang lain. Jika seorang dokter berdo’a agar selalu diberi rejeki, maka ada yang ‘dirugikan’ dengan do’a si dokter yang berharap ada pasien. Jika si calon pasien selalu berdo’a agar diberi selalu kesehatan, itu sama juga berharap dokter tida...

'tidak melanggar tidak cepat sampai'

13 desember 2012. Ironis. Sesuatu yang jelas sekali kita tahu, kalau melanggar aturan, apapun aturan itu baik tertulis ataupun tidak tertulis, adalah sesuatu yang salah dan semestinya dihindari. Tapi, sering sekali kita dengan sadar, dengan pura-pura tidak sadar, dengan merasa tanpa dosa melakukan pelanggaran. Parahnya itu bisa dilakukan berkali-kali dalam sehari. Sebuah kebiasaan turun temurun yang menjadi sulit untuk mengikisnya dan kemudian menjadi kebudayaan. Budaya yang perlu dibuang. Saya kira sebagian besar pengendara kendaraan bermotor tahu arti marka jalan sebuah garis ditengah jalan dengan tanpa terputus. Kita diharuskan untuk tidak melewati garis itu untuk tidak masuk ke jalur yang berlawanan. Dan apakah kita akan tetap pada jalur kita saat dari arah berlawanan tidak ada kendaraan yang lewat. Saya bisa memastikan kalau sebagian besar pengendara akan menyeberang untuk segera mendahului yang lain, termasuk juga saya. Sebuah hal yang memilukan sebenarnya untuk ikut mel...

hujan di setiap hari

5 Desember 2012 hujan yang aku rindukan di kala kemarau panjang itu, telah datang, merusak sekujur jalan yang kulewati pergi pulang. hujan membuat lubang-lubang, menggerus tanah sambil terus mengucap selamat tinggal. huruf-huruf peringatan datang bersamanya menancap pada lembaran dedaunan. mencegah darah tercecer. lewat roda-roda yang berlari, menciprati muka, mata dan menjadi perih. semua terus berlari, membuang peduli. diucapkannya selamat tinggal di hati di setiap garis yang terlewat

Rhoma Irama Nyalon Presiden

4 Desember 2012 Banyak hal yang mempengaruhi pikiran seseorang menjadi merasa ingin dan merasa mampu untuk memegang jabatan publik sekaligus jabatan politik. Kepercayaan yang timbul dari dalam dirinya, dukungan dari tokoh yang dianggap olehnya tokoh berpengaruh dan punya kekuasaan atau punya pengaruh yang kuat untuk menggerakkan masa, keinginan untuk ikut aktif berkompetisi politik, keinginan untuk menikmati kekuasaan, keinginan untuk mendapatkan materi dan (kemungkinan) keinginan untuk mendarma baktikan segala kemampuannya untuk kemajuan bangsa dan negara. Manusiawi sekali jika banyak orang yang ingin menjadi presiden. Termasuk Rhoma Irama yang sering di panggil Bang Haji, menyatakan siap untuk dicalonkan menjadi Presiden pada tahun 2014. Apalagi katanya ada partai politik yang siap menjadi kendaraannya. Si Raja Dangdut ini pasti dikenal oleh jutaan orang di Indonesia. Sebagai penyanyi dan pencipta lagu yang telah mengangkat musik dangdut yang tadinya dianggap kampungan oleh sebagian...

Kecewa Sepakbola Indonesia

3 Desember 2012 Mengecewakan. Harapan publik pecinta sepakbola Indonesia tentu kecewa dengan hasil di piala AFF. Ini hasil dari sebuah kekisruhan yang tak kunjung usai. PSSI dan KPSI. Ego apa yang mereka pertahankan sehingga saling bertahan merasa yang paling benar, paling baik, paling merasa pintar untuk memajukan Sepakbola Indonesia. Satu sama lain saling menyalahkan. Hal yang tak bisa dimengerti oleh kami. Aku menyebutnya mereka sedang berebut peruntungan dengan menjadi pengurus PSSI atau KPSI. Jika benar ingin memajukan Sepakbola Indonesia, bukan berebut untung, kenapa tidak duduk bersama menyelesaikan masalah dan membuat program untuk memajukan Sepakbola Indonesia. Pemerintah mesti harus segera bertindak tegas. Bekukan kegiatan yang menyangkut persepakbolaan yang dianggap menghambat atau membuat kisruh. Jangan beri ijin penyelenggaraan pertandingan pada panitia yang tidak patuh pada pemerintah. Bila perlu bubarkan kedua kepengurusan, PSSI dan KPSI, untuk sementara kepengurusan PS...