KURSI GOYANG, TIGA PEREMPUAN
cerpen djayim.com “Tidak semua buku yang ada harus kau buka, tidak semua buku yang kau buka harus kau baca, tidak semua yang baca harus kau ingat, tidak semua.” “Apa maksud Nenek?” “Tidak semua yang kau dengar, kau harus tahu. Jika kau tahu pun tidak harus semua didengarkan.” “Kenapa Nek? Kenapa? Kenapa Nek? Apa aku nggak boleh tahu? Kalau nggak boleh tahu, kenapa Nenek mengucapkannya?” Si nenek diam. Ada pandangan kosong yang selalu ada di setiap awal melihat sesuatu. Garis wajahnya pada kulit keriput menjadi semakin dalam jika ia tersenyum. Di ujung bibirnya selalu nampak garis kesinisan sekaligus penyesalan yang tak mudah terbaca karena berubah-rubah setiap saat. “Aku khawatir padamu cucuku yang manis?” “Apa yang dikhawatirkan denganku Nek? Apa aku, menurut nenek akan jadi seorang selalu kalah? Aku nampak seperti itu nek?” “Tidak. Tidak sama sekali. Kau terlalu jauh berpikir seperti itu untuk seusiamu” “Terus?” “Belum saatnya kau tahu.” “Nenek selalu saj...