Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2025

TIANG BETON NOMOR SEMBILAN

Gambar
soleh djayim Wanita itu belum juga memutuskan untuk meninggalkan tempat itu.   Ia tak tahu telah berapa lama berdiri menunggu dan tak ingin tahu   waktu menunjukan jam berapa. Ia tak akan bisa tidur malam jika belum juga mendapatkan keinginannya. Lewat lubang ventilasi, Ia itu berusaha melihat langit yang tertutup lantai beton di atas kepalanya. Udara lembab, langit mendung seperti ragu menumpahkan air hujan tetapi rintik gerimis sesekali menetes. Matahari terhalang sinarnya.   Mungkin sudah tengah hari, mungkin sudah sore, mungkin sudah senja. Ia tak mau tahu waktu, ia sengaja tak membawa arloji. Ia lupa lapar dan lupa tak mengisi perut yang meronta karena kosong.   Siapapun tak akan ada yang sudi dengan keadaan itu jika bukan karena sesuatu yang diyakininya bisa menentramkan dan menenangkan hati. Wajahnya yang mulai mengeriput halus masih membekaskan kecantikan di waktu mudanya. Dengan pakaian yang didominasi warna krem, tas hitam sedang, sandal kulit warna cok...