Label

Rabu, 16 Oktober 2013

IKLAN DI TENGAH PERTANDINGAN SEPAKBOLA.


Siapapun penggemar sepakbola tentu tak suka jika dalam menonton pertandingan sepakbola secara live, secara tiba-tiba, bukan dalam jeda istirahat, nongol iklan. Ini sebuah blunder bagi si pemasang iklan. Saya langsung berkeluh kesah dan ‘bersumpah’ kecil tak akan membeli produk yang di iklan dengan cara itu. Sepertinya mereka sengaja mengganggu kesenangan orang yang khusu menikmati setiap detik kejadian yang sedang berlangsung. Tak peduli apakah di pertandingan sedang berhenti sebentar karena ada pemain yang cedera atau ada hal lian,  harus tak ada hal lain yang mengganggu. Semua harus terfokus pada pertandingan. Jika orang yang mengurusi tentang periklanan di perusahaan produk yang nongol pada saat yang tidak tepat itu temanku, pasti sudah saya ceramahi dengan nada nemaki. 
Saya tak mengerti kenapa si pemasang iklan sampai berpikiran untuk memanfaatkan momen itu untuk menawarkan produknya. Apa mungkin jika ia adalah orang yag merasa tak terganggu dan nyaman-nyaman saja jika pada saat menonton sesuatu yang di sukai, tiba-tiba ada yang datang mengganggu dengan tanpa merasa  bersalah. Sebuah kejadian yang tidak pas di hati, di pikiran,  pada satu waktu bisa merubah keputusan seseorang di kemudian hari. Image saya dengan produk tersebut tiba-tiba menjadi hilang dan bahkan menjadi samasekali tak ingin membelinya jika suatu saat membutuhkan dan akan berusaha mencari merk lain. Sebuah kekesalan memang sering menjadikan seseorang bisa tidak obyektif dan itu bisa bertahan lama di kotak ingatan.
Dalam menjajakan produknya, orang-orang sale memang punya berbagai cara. Melalui iklan di berbagia media, melalui MLM, menjadi donatur pada acara besar dan berbagai tempat yang menjadi perhatian banyak orang dan memasang banner pada tempat-tempat strategis. Mengharapkan penjualan yang besar dengan tanpa mengenalkan produknya pada khalayak ramai, sangat sulit tercapai atau bahkan bisa dianggap mustahil. Memasang iklan pada tempat dan waktu yang tidak tepat sangat tidak efektif dan tidak efisien yang berujung pada pemborosan anggaran yang percuma, bahkan bisa menjadikan blunder yang akhirnya terjadi penurunan penjualan. Kita juga sering melihat sebuah iklan yang membingungkan dan tak mengerti maksud yang ingin disampaikan. Dan tayangan iklan itu berlalu begitu saja tanpa ada kesan yang masuk di benak pelihat iklan. Iklan semacam itu masih mendingan karena hanya tidak mengena pada calon konsumen. Yang lebih parah adalah iklan yang malah membuat calon konsumen antipati dan mengambil keputusan untuk memilih merk lain saat membeli.
Kita sering mendapati iklan yang menarik, inovatif, dan kreatif. Bahkan jungle dalam iklan itu pun kadang kala menjadi tenar dan dinyanyikan di mana-mana. Ada juga iklan yang awalnya menampilkan sesuatu kejadian yang sama sekali tak ada hubungannya denga produk yang ditawarkan tapi kemudian si pelihat iklan tak sadar di sodori sebuah produk dengan image tertentu yang lebih dulu masuk. Iklan semacam ini menjadi sebuah kejutan yang menyegarkan.
Saya pernah memutuskan untuk tidak membeli merk tertentu karena bintang iklannya seorang yang terkenal dari rahim kontroversi yang dibidani media. Mungkin sedikit jumlahnya orang yang berkeputusan seperti saya, dan lebih banyak orang yang sebaliknya. Pemilihan bintang iklan tentu sudah diperhitungkan prosentase suka dan tidak sukanya pasar yang ingin disasar. Dan memang tak ada sebuah keputusan yang seratus persen sempurna tanpa resiko. Memasang iklan pada saat yang tidak tepat menurut saya, bisa jadi hanya saya yang merasa begitu, dan kebanyakan orang tak mempermasalahkan, atau merasa tidak nyaman tetapi tidak mempengaruhi dalam memutuskan memilih merk saat membeli.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar